Sabtu, 20 Desember 2008

Syukur dan Sabar Kunci Kebahagiaan

Jurus yang paling ampuh dalam menghadapi kehidupan ini adalah syukur dan sabar. Dengan dua resep ini dijamin kita semua akan berbahagia, yakin seratus persen. Bayangkan manakala kita dalam kesulitan, lalu kita sabar maka sebenarnya kita mendapat pahala dari Allah SWT. Ketika kesuksesan datang lalu kita bersyukur, maka kitapun mendapat pahala. Jadi kedua keadaan tersebut benar-benar menguntungkan. Jadi tidak ada kesalahan sedikitpun dengan adanya kesulitan dan kemudahan dalam hidup, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita mensikapinya dengan berpedoman kepada dua hal tersebut.
Pernahkan kita melihat orang yang banyak masalah, tetapi dengan disikapi dengan benar, maka orang tersebut dapat menyelesaikan masalah satu persatu. Orang yang telah mengamalkan syukur dan sabar, akan mensikapi segala kejadian dengan penuh bijaksana. Ketika ia sukses, ia tidak akan sombong dan ketika menghadapi masalah atau kegagalan ia tidak akan frustasi. Orang yang telah terbiasa dengan jurus ini juga akan sangat bersemangat dalam melakukan usaha, apakah ia seorang pelajar, pegawai, pengusaha, dan apapun statusnya. Karena ia tahu bahwa usaha adalah bagian dari ibadah. Ia pun tidak takut gagal, karena bisa jadi dengan kegagalan itu ia akan semakin cepat memperoleh keberhasilan. Ada resep yang cukup ampuh dari pelatihan yang pernah saya ikuti yang disampaikan oleh Bapak Aris Ahmad Jaya untuk mensikapi masalah, beliau berkata, katakanlah "Wahai masalah, Allah ku Maha besar". Jadi kita akan selalu memandang masalah itu lebih kecil dari Maha Besarnya Allah. Mudah-mudahan kita semua dapat mendapatkan kunci kebahagiaan dalam hidup ini. aamiin

Kamis, 11 Desember 2008

Kita Paling Beruntung

Dalam kehidupan manusia selalu ada kesenangan dan kesusahan. Dua keadaan ini tidak dapat kita hindari dalam hidup, apakah seorang presiden, mentri, gubernur, bupati, pengusaha, bahkan pemulung sekalipun, pasti akan mengalaminya. Jadi dalam hidup ini tidak ada yang aneh, selalu terjadi pergantian, seperti halnya siang dan malam. Ketika terjadi siang apakah ada orang yang bahagia? tentu saja banyak, apakah ada orang yang bahagia ketika malam? tentu saja banyak, dan ada juga orang yang senang ketika siang dan malam terjadi, dan demikian pula sebaliknya.
Kalau kita sekarang lagi tidak punya uang, apakah ada orang yang senang? tentu banyak, meskipun banyak pula yang tersiksa karenanya.
Kondisi yang kita hadapi sekarang pasti pernah pula dialami oleh orang lain, walaupun mungkin tidak persis sama, yang harus menjadi perhatian kita adalah bagaimana sikap kita ketika menghadapinya. Itulah yang menjadi pilihan kita, bisa senang dan bisa juga menderita.
Bagi seorang yang bersabar ketika ada kesulitan, pasti Allah SWT tidak akan menyianyiakan pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang yang bersangkutan. Artinya, pahala kesabaran akan ia peroleh. Patut juga kita membaca para tokoh sejarah yang berprestasi, justru disebabkan kesulitan yang dihadapinya. Sedangkan apabila kita mendapat keberhasilan atau kesenangan, lalu kita bersyukur, itupun akan menjadi catatan atau prestasi tersendiri disisi Yang Maha Kuasa. Jadi apakah yang harus kita permasalahkan sekarang? karena kedua kondisi susah dan senang kedua-duanya menyimpan peluang untuk menjadi nilai yang baik disisi Allah SWT.
Untuk itu, berbahagialah orang yang telah mendapat karunia sabar dan syukur dalam hidupnya, karena ia akan selalu menjadi orang yang paling beruntung dan paling sukses.

Senin, 01 Desember 2008

Menghargai orang lain

Setiap orang yang ada di dunia ini tidak dapat hidup sendiri, artinya setiap orang membutuhkan orang lain. Mari kita perhatikan dari makanan yang dimakan setiap hari, membutuhkan rantai distribusi makanan yang sangatlah panjang sehingga sampai dihadapan kita menjadi sebuah hidangan yang lezat. Sangat tidak bijak rasanya apabila kita merendahkan para pekerja kuli pikul yang mengangkat berkarung-karung beras ke atas truk. Atau mari kita perhatikan baju yang kita pakai, juga melibatkan begitu banyak orang, sehingga kita dapat menggunakan pakaian dan dihargai orang lain. Begitu eratnya pertautan satu orang dengan orang lain, sehingga kita diharuskan untuk menghargai sesama manusia. Maka bagaimana mungkin kita merasa diri paling hebat, paling kaya, paling cerdas, paling berpengalaman dan seterusnya, padahal kita tidak bisa melakukan seluruh aspek kehidupan kita sendiri. Mari kita tanamkan budaya menghargai kepada orang lain pada diri kita, dan orang-orang yang ada di sekitar kita. Jadi tidak ada yang hina dalam melakukan pekerjaan yang baik. Jadi, jangan malu dan jangan ragu, hargailah orang lain dimanapun kita berada.

Rabu, 18 Juni 2008

Hidup adalah Mengatasi Masalah








Ketika saya melintasi jalan dari rumah menuju tempat kerja, saya sempat memperhatikan dari hari ke hari kelihatannya jumlah orang gila di tepi jalan semakin meningkat. Tanpa disadari saya mengamati perubahan dari orang gila di hari pertama, yang menggunakan pakaian yang cukup bersih, dan di hari-hari berikutnya, pakaian mereka semakin kotor, dan berakhir dengan terbukanya beberapa bagian tubuh,karena tidak adanya penutup tubuh yang utuh.
Sejenak saya termenung, mungkinkah akibat krisis ekonomi yang semakin berat, BBM yang terus melambung, artinya biaya hidup yang semakin tinggi, sedangkan kemampuan ekonomi yang menurun? atau ada hal lain yang menyebabkan seseorang mencapai kondisi seperti itu? Misalnya karena putus cinta, ditinggal oleh pasangan hidup, ditinggal oleh anak yang dicintai, dll.Saya mempunyai perkiraan bahwa orang yang sudah mencapai klimaks permasalahan hidupnya dan tidak mampu disikapi secara positif oleh pikiran akan berakhir tragis, stress, gila, atau bahkan mengakhiri hidup.Kalau kita sikapi secara bijaksana, tidak ada manusia yang sehat akal pikirannya, yangtidak memiliki masalah. Kalau kita tanya setiap orang, pasti memiliki masalah. Apakahmasalah besar, sedang, atau kecil. Sebenarnya, masalah besar, sedang atau kecil, itu tergantung bagaimana pikiran kita mensikapi masalah tersebut. Tidak jarang orang yang diterpa banyak masalah, ia mampu melesat prestasinya, dan masalah adalah tangga untuk mencapai keberhasilan bagi dirinya. Tetapi, sering kita melihat orang yang cepat menyerah, mengeluh, dan putus asa, padahal kalau kita melihat masalah yang dihadapi tidaklah berat.Jadi kalau kita sudah mempersiapkan bahwa hidup itu mengatasi masalah, maka kita tidak akan kalah oleh masalah. Tapi kita akan menjadi lebih baik dengan adanya masalah yang kita hadapi. Jadi, BBM naik, ditolak pacar, putus ikatan suami istri, ditinggal anakyang dicintai, nganggur, jomblo, dan masih banyak segudang masalah harus kitahadapi dengan tenang. Bukankah kalau kita akan naik kelas, justru kita cari masalah, dengan mengikuti ujian. Orang yang tidak mau ikut ujian, sudah pasti tidak akanlulus. Tapi yang ikut ujian ada kemungkinan tidak lulus, ada kemungkinan berhasil. Tapi kalau kita sikapi kembali makna tidak lulus, itu hanya ada apabila kita menghentikan usaha. Selama kita berusaha, maka kita belum bisa mengatakan kita tidak lulus. Tentu kepastian itu akan tiba manakala akhir hayat kita. ketika nafas terakhir berada dikerongkongan, alias sakaratul maut. Artinya kita belum bisa menyebutkan hari ini kita gagal.Selamat menjalani hidup dengan penuh optimis dan harapan yang besar.

Selasa, 25 Maret 2008

Belajar dari Fungsi Kaca Mata


Apabila kita melintasi jalan raya, maka kita akan menemukan beberapa penjual kaca mata dengan menawarkan variasi bentuk dan harga. Dimulai dari harga Rp 4 ribu rupiah sampai 15 ribu rupiah. Dengan sejumlah uang tesebut kita dapat melindungi mata kita dari debu atau kotoran serta dapat sedikit merubah penampilan.

Melihat fungsi kaca mata yang dapat dijadikan sebagai pelindung mata dan sekaligus merubah penampilan, saya berfikir bahwa setiap orang tergantung dari kaca mata apa yang dipakainya. Misalnya ada sekelompok orang menemukan permasalahan yang hampir sama, tetapi berdampak pada sikap dan tindakan yang berbeda serta pola fikir yang berbeda pula.
Apabila kita melihat suatu benda dengan kaca mata hitam, maka nuansanya akan menjadi lebih gelap dari yang sebenarnya, atau kalau kita ingin melihat benda lebih besar, maka kita dapat menggunakan kaca mata plus.

Melihat keadaan bangsa ini yang tengah dilanda multi krisis, ada yang menggunakan kaca mata pesimis dan putus asa, ada yang menggunakan kaca mata tidak peduli, tapi tidak sedikit yang menggunakan kaca mata optimis, bahwa permasalahan yang dihadapi sekarang semacam Kawah Candradimuka untuk mempersiapkan diri kita untuk berhasil di masa yang akan datang. Sehingga kita masih melihat beberapa kalangan yang terus berprestasi baik dalam bidang usaha, olah raga, pendidikan dll.

Untuk itu marilah kita menggunakan kaca mata yang proporsional untuk mensikapi kehidupan ini sehingga berdampak positif kepada diri kita dan masyarakat sekitar.

Kita Terlahir Untuk Sukses


Manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya oleh Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dengan diberinya akal dan pikiran, menjadikan manusia sebagai penanggung jawab di bumi ini. Sampai saat ini, betapapun teknologi semakin tinggi, tetapi pengkajian terhadap manusia tiada henti, baik ditinjau secara fisik, psikologi, maupun spiritual. Sehingga keberadaan manusia samapai saat ini masih penuh misteri yang terus menarik setiap insan untuk menguaknya secara lebih mendalam.

Perangkat yang dimiliki manusia dalam segala aspeknya telah dipersiapkan untuk mampu menjalankan tanggung jawab sebagai pengelola alam. Sehingga siapapun kita pasti bisa menjadi hebat.

Mari kita renungkan perjalanan hidup kita, apakah kita pernah meraih apa yang kita cita-citakan? atau pernahkah kita mengalami kegagalan? Tentu semua pernah kita alami, karena di dunia ini selalu berpasangan, ada keberhasilan dan adapula kegagalan. Yang perlu kita perhatikan adalah bagaiamana kita mensikapi keadaan. Jadi kalau sekarang biaya hidup tinggi dan susah mencari penghasilan yang memadai adalah bagian yang harus kita jalani. Dari dulu sampai sekarang tidak sedikit orang yang berhasil, dan tidak sedikit pula orang yang gagal. Jadi bagaiamana caranya supaya kita bisa berhasil mencapai apa yang kita inginkan?

Paling tidak ada 2 hal yang dapat membekali dalam mensikapi hidup ini, yaitu pertama, adanya harapan, dengan harapan maka seseorang akan enerjik dan penuh semangat dalam melakukan pekerjaan hari ini. Gambaran masa depan telah berimbas kepada hari ini yang melahirkan sikap optimis dan pantang menyerah. Namun perlu dibedakan dengan angan-angan, harapan berimplikasi kepada tindakan aktif. Sedangkan angan-angan, tidak melahirkan tindakan.

Misalnya ada orang yang memiliki harapan menjadi seorang pengusaha, maka langkah yang ia lakukan adalah membaca biografi orang-orang yang berhasil, bersikap ramah dan riang karena berusaha untuk membina hubungan baik dengan semua orang, tekun dalam melakukan pekerjaan walaupun saat itu bukan merupakan pekerjaan yang diinginkannya (misalnya sebagai batu loncatan). Dapat kita rasakan, manakala kita membayangkan suatu kehidupan yang kita inginkan, maka pada saat itu tubuh akan merespon positif, wajah cerah, hati lega dan bahagia. Maka calon orang yang berhasil akan selalu terlihat ceria dan cerah, walaupun mungkin sekarang masih belum nampak secara materi.

Yang kedua adalah rasa takut, dengan rasa takut akan tidak berhasil, maka kita akan berusaha suapaya hal yang buruk terjadi. Tetapi takut berbeda dengan putus asa, kalau putus asa melahirkan tindakan yang berlawanan dari apa yang dicita-citakan. Orang yang takut gagal ujian, ia akan belajar dengan sungguh-sungguh. Rasa takut dapat menjadi penyeimbang dari "harapan", sehingga tidak terlena dengan harapan yang tinggi. Semoga kita dapat mengaplikasikan harap dan takut secara benar dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenai Saya

Foto saya
Senang dengan hal-hal baru dan memadukan sesuatu menjadi baru